HE’S MY HUSBAND, SHE’S MY WIFE!
:: Tabir rutang Daejoon ::
:: NC21/Straight/1S ::
:: Tabir rutang Daejoon ::
:: NC21/Straight/1S ::
“YOBO YAAAA!!!! Telurnya kurang!!!”
“Chankaman, chankaman, yobo ya~ Aku cek kulkas dulu.”
Daesung membuka pintu pertama kulkasnya agak menungging. Secara kulkasnya ada tiga pintu. Tapi telur yang diminta istrinya, HyeJoon, gak ditemukan juga. Ia garuk-garuk pantat.
Spontan, HyeJoon menepok pantat Daesung, suaminya.
”YA! YOBO! Jangan ditepok-tepok begitu!! Sakit, tau!” Daesung tetap mencari-cari, seraya mengelus-elus pantatnya.
”Abisnya sih, menggiurkan banget!” Kata HyeJoon centil. Lalu kembali ke teflonnya.
Daesung berdiri. ”Kau mau lanjutkan lagi,sayang?”
Tangan Hyejoon berhenti memotong-motong sayuran. Ia melirik ke arah suaminya. ”Lanjutkan apa?” Pada dasarnya memang ia pura-pura gak tau dengan apa yang dimaksud.
Daesung yang sudah serius dan bahkan kadar keseriusannya sudah mencapai 125378156907011069036, mendekati istrinya dan mulai memeluk dari belakang. ”Apa perlu aku saja yang bergerak?” Ia mencium tengkuk HyeJoon dan mengehirupi wangi rambut HyeJoon yang sudah keramas 10 kali hari ini terhitung mulai dari jam 12 malam. *yaoloh~~tobat ah,wen~~~~*
”Kau saja kali ini? Baiklah, aku akan ’istirahat’ kali ini.” Sesuai dengan apa yang diminta, HyeJoon diam saja, dan mulai merasakan gejolak adrenalinnya lagi.
Daesung yang sudah diperbolehkan seperti itu, mengeluarkan lidahnya dan mulai menjilati bahu HyeJoon yang saat itu sedang memakai tank top hitam dan hot pants putih. ”Aku pastikan kau kalah lagi, sayang.”
”Hm? Memangnya hari ini aku kalah berapa darimu, Daesungku?”
”Kita fifty-fifty.” Ia menggigit bahu HyeJoon dan menimbulkan bekas merah untuk yang kesekian kalinya. ”HyeJoon ah~” Tangannya mulai masuk ke dalam tank top HyeJoon. Mengelus punggung, kemudian ke depan. Meraba perut, dan kemudian ke bulatan yang membuat Daesung semakin bergairah. Ia menyentuh ujungnya.
”Apa, sayang?”
”Kau tidak pakai bra ya, beib?”
HyeJoon cekikikan. ”Yaish~sejak kapan kau membuatku memakai bra di rumah? Aku lelah lepas-pakai-lepas-pakai melulu. Begini kan lebih mudah kapan saja,sayang.”
Daesung tersenyum dan menarik tangannya. Dibalikkannya badan HyeJoon sehingga menghadapnya. HyeJoon sendiri bertumpu pada meja dapur di belakangnya. Ia menatap HyeJoon dengan ekspresi terseksi yang ia miliki. ”Kau...sungguh mencuri hatiku.”
HyeJoon tersenyum sumringah. Walaupun sudah setengah tahun ini ia menikah, tetap saja ia merasa jengah dengan tatapan suaminya yang seksi-seksi konyol itu.
”Kau makin membuatku jatuh cinta dengan wajah malu-malu seperti itu.” Daesung masih menatap istrinya,kini dengan tatapan penuh cinta.
”Kau tau? Kalau kau seperti itu, aku semakin ingin menggigit hidung besarmu!” HyeJoon membuka mulut dan menggigit ujung hidung Daesung.
”Hey~Kau melanggar kesepakatan!” Daesung menghindar supaya tidak terkena gigitan istrinya untuk yang kedua kali.
”Kesepakatan?”
”Kan sudah kubilang, kali ini kau istirahat saja.” Daesung membuka mulutnya dan mendaratkannya ke mulut HyeJoon. Lidah mereka bertaut satu sama lain mencari-cari setiap sudut kosong. Tangan Hyejoon menelusuri rambut belakang Daesung warna coklat yang berantakan. Atau kadang ia meremas bagian belakang kaos kutang yang dipakai Daesung. Kini tangan Daesung menjamah pinggul HyeJoon dan mengangkatnya. Membopongnya ke meja makan yang ada tidak jauh dari dapur. Anehnya mereka tetap dengan keadaan berciuman ganas. Bagaimana bisa? Itulah keahlian mereka. XDD
Ditidurkannya HyeJoon di atas meja makan yang kosong itu. Dengan kaki Hyejoon yang menggantung. *ngerti kan maksudnye?*
Merasa tidak puas, ia melepas tank top dan celana HyeJoon. Dan jadilah ia tanpa ada sehelai benang pun di badannya. Bagaikan kepuasan menciptakan lukisan Madonna bugil, ia memandang bangga sambil berkacak pinggang. *edan!*
”Hey~kenapa dilihat saja sayang~~~” Yang diliatin malah menggeliat-geliat tidak sabar kayak cacing kepanasan.
Melihat tingkah istrinya yang heboh itu, ia langsung menyantap makanannya-eh-maksudnya menciumi istrinya. Kalau tidak, istrinya akan makin heboh menggeliat-geliat. Bisa-bisa mejanya rubuh dan hancurlah momen teryahudnya.
Dia menapakkan tangan kanannya tepat di sebelah tubuh HyeJoon supaya ia tidak sepenuhnya menindih HyeJoon. Lalu digigitinya buah dada HyeJoon. Mengulumnya dengan semangat. Sementara tangan kirinya meremas yang gundukan kanan Hyejoon. Bagaimana caranya tangan kiri bisa meremas yang kanan? Misteri, karena itulah keahlian mereka. XDDDD
”Ahhh~~Daesung ahhh~~~~kemampuan menggigitmu berkurang daripada tadi malam yaaaahhhh~~~”
Daesung mendongakkan kepalanya. ”Masa? Kurang ya? Nde, request diterima!” Kemudian ia kembali mengulum. Dan menggigitnya semakin keras.
Yang digigit malah bukannya kesakitan malah kesenengan bukan maen. Setelah lama berkutat disitu, HyeJoon mengutarakan request lagi. *yaoloh~lu kate radio ape?* ”Sayaaaanghhhhhh~~~akuhhh sudaahhhhh basaaahhh~~~Jangannhhh lupaaahhhh bukaaahhh bajumuuhhhh~~~jangannhhh curangghhh~~”
Daesung tersadar. Ia menegakkan badannya. Disekanya sekitar mulutnya yang penuh dengan air liur. *wakz!!!* Kaos kutang putihnya dibuka dan diturunkannya boxer yang dia pakai. ”Ready, beib!”
Tanpa aba-aba lagi, HyeJoon membuka kedua kakinya lebar-lebar. Memberi akses koneksi jamahan lebih leluasa bagi suaminya. LOL.
Daesung menjilati selangkangan Hyejoon yang membuat istri tercantiknya *author narsis ah* itu mendesah seksi. Setelah itu ia beranjak memajukan lidahnya ke medan perang inti. Ia menekan lidahnya ke kemaluan HyeJoon yang memang masih merah karena memang jeda waktu mereka melakukan sebelum ini. Ia menghisap sehingga membuat bunyi decakan-decakan. HyeJoon sendiri merasa sudah mencapai puncaknya sehingga ia merasa dinding kemaluannya sudah berair sekarang.
”Sayaaangghhhh~~~aku udah gak tahaaaannnhhhh~~~~”
Daesung kembali nurut dengan apa kata istrinya. LOL. Ia memposisikan juniornya tidak sabar. Perlahan-lahan ia terobos pertahanan istrinya itu, menyatukan diri sepenuhnya.
”Arrrrhhhhhhh~~~~~~~~~” HyeJoon mengaduh, menahan sakit junior Daesung yang besar masuk ke dalam dirinya.
Daesung tidak begitu mendengarnya karena ia sedang high. Akhrinya setelah sempurna, ia bergerak penuh irama. Merasa tidak nyaman, ia mulai merangkak naik ke atas meja juga, menindih tubuh istrinya.
Tiba-tiba telepon rumah mereka berdering. Entah kuping Daejoon sudah budek atau pura-pura gak denger, mereka makin asik mainnya. XDD
Akhirnya answering machine mereka pun berbunyi.
”Miaww~disini Daemonnieee~~” itu suara Daesung. ”Dan disini istrinya yang seksiiii~~HyeJoonniee~~” dan tentunya itu suara HyeJoon. ”Kami sedang bepergian melewati ruang waktu bersama Doraemon~~~tinggalkan pesan saja yaaaakk!!Annyooooongg~~~”
PIIPP... Kini suara seseorang yang meninggalkan pesan untuk mereka. ”Hey duo sinting! Jangan lupa nanti eikeh sama Youngbeibeh dateng arisan ke rumah kalian jam 5 ye!Arasso??Jangan sampai lupa!KLIK.”
Itu pasti Jaeyun.
Dan sungguh di luar dugaan dan akal sehat manusia, mereka tetap melanjutkan acara mereka seperti tidak ada yang mengganggu sedikit pun.
”Beeehiiibbbbhhh~~~~kita lupa pemanasaaaaannhhh~~~”
”Asssshhhhhh~~~gak ngaruhhh beeehhhbbbbhhh~~~udah puncak niihhhh~~~~”
Tentu saja Daesung tetap meraba sana sini dan mencubit-cubit pantat HyeJoon. Beberapa saat kemudian, TING TONG!!!!!TING TONG!!!! Dan TING TONG!!! Sampai 8 kali TING TONG!!!!
Nampaknya itu cara yang paling ampuh untuk membuyarkan acara mereka.
”Heissh! Siapa sih! Pencet bel dah kayak orgil!” Akhirnya daesung menyerah, memutuskan untuk membuka pintu bagi si pemencet kesetanan itu. Ia melepaskan juniornya dan mengecup bibir istrinya lama –dan rasanya juga mereka gak rela lepas tuh- lalu berjalan ke pintu seraya memakai boxernya kembali.
TING TONG TING TONG TING TONG!
”IYEEEEEEEEEEEEE BENTAAAAAAAAAARRRRRR!!!” Kata daesung yang agak kepayahan memakai boxer sambil berlari itu. Ia membuka kenop pintunya.
Tampak seorang laki-laki bertubuh agak kurus berdiri di depan pintunya. Tau satu hal yang membuat orang itu dengan Daesung sama? Mereka sama-sama bertelanjang dada dan memakai boxer. Mungkin spesifiknya orang tamu itu memakai boxer bergambar pink panther sedangkan Daesung bergambar Doraemon.
Laki-laki itu memegang dadanya karena kedinginan tidak memakai baju. Dan kaki kanannya menggaruk-garuk bagian betis kirinya.
”Ya!! Kang Daesung!! Kau mau membuatku mati kedinginan seperti ini apa!!”
Mata sipit Daesung menyipit sesipit-sipitnya. Mukanya datar menunjukkan ketidaksukaan acaranya telah diganggu. ”Hhh... Kwon Jiyong hyung...Aku sedang ada meeting dengan Hyejoon.”
”Heisshh~aku tau. Aku juga.”
”Lalu?”
”Aku minta shampo dong~” Jiyong dengan muka terpolosnya yang menurut daesung sungguh amat menjijaykan itu,nyengar-nyengir gak karuan.
”Kenapa gak beli aja sih?”
”Nanggung~ayolah~~jangan membuat RiRan menunggu~~”
Kemudian RiRan menampakkan dirinya dari pintu sebelah. RiRan hanya melilitkan bed covernya saja menutupi dari dada sampai bawah. ”YA! Kang Daesung!! Pelit amat sih!! Bisa cepat ambilin kagak?? Kalau nggak, gw bakal juga hancurin acara kalian!!”
Mau gak mau Daesung mengiyakan permintaan mereka. ”Tunggu sebentar. Awas kalau hyung masuk ke dalam!” Ancam Daesung dengan muka galak dan menutup pintu. Ia ngibrit ke kamar mandi ngambil shampo, lalu kembali ke depan. ”Nih!”
”Yo! Thanks,mameeenn!!!” Jiyong meninju lengan Daesung. ”Eh, by the way busway, gw ngintip dikit dooong ke daleemm~~~~”
$&$*&$*%)+*%&#^#
Tapi Daesung malah menahan esmosinya. “SHIN RIRAN, SUAMI MU INI INGIN MENGINTIP HYEJOONKU KATANYA.”
Dan sukses, RiRan langsung sigap berlari mendekati Jiyong lalu menjewernya sepenuh tenaga. “APA KATAMU???? JADI SEPERTI ITU YA KELAKUANMU SESUDAH PUAS 5 RONDE DENGANKU TADI???HAH??!!”
“Holaaaaaa~~~~” Seorang laki-laki berwajah sangar bin gahar berlarian menuju dapur dan langsung memeluk Daesung. Kontras gak sinkron muka dengan kelakuan.
Ya, seperti adegan pacar yang tidak bertemu selama bertahun-tahun. Dan Daesung juga menanggapi keautisan laki-laki itu.
“Tabi Hyuuuuuuuuunggg~~~~~~~~~~”
Setelah puas berpeluk-pelukan, laki-laki yang bernama TOP itu melirik dan mendengus tubuh Daesung. “Heissshhh~~~Wangi kalian masih berbeda!”
“Wangi apa?” Tanya Daesung keheranan, dan mencium lengan bajunya.
“Wangi pasangan baru.”
“Eh? Emang ada wanginya?” Muka daesung terlihat seperti orang bloon.
“Ada.” Jawab TOP seraya celingak-celinguk kanan kiri melirik dapur kediaman Kang. Niatnya sih nyari-nyari makanan gitu.
“Wah~hyung bisa mencium wanginya ya? Hebaaattt~~~” Daesung bertepuk tangan memandang kagum hyungnya itu.
“Tentu saja. I’m mistah big boy TOP!!!!” sombong Top dengan menaikkan kerah kemeja super ketatnya itu.
“YOBOOOOO!!!!!!!!!!!!! CEPAT KESINI~~~Ada tamu kok malah di dapur!!” teriak seorang wanita yang langsung Daesung tau bahwa itu suara Hyejoon.
”Hyung, ngapain sih celingak celinguk gitu? Ke depan gih! Istri gw dah manggil tuh!”
TOP dengan santainya masih celingak celinguk, bahkan malah ngendus – ngendus sekitar. Hidungnya tampak naik turun goyang kanan kiri. Sejujurnya seperti anjing pelacak para polisi yang ada di film-film pengejaran pembunuhan berantai.
“Aku mencium makanan yang enak disini. Kalian masak apaan?”
“HYUNG! Di luar kan ada cemilan! Makanan ini buat nanti makan bersama!” Daesung langsung ngeri kalau-kalau TOP menemukan makanan yang telah ia dan HyeJoon masak secara kilat *mengingat kelamaan ‘bermain’nya*. Ia langsung menarik lengan TOP seraya mendorongnya ke ruang tamu.
“Kalian ngapain sih di belakang....” tanya Shin Harin, istri ketiga a.k.a istri muda TOP, langsung melirik suaminya yang keluar dengan Daesung dari dapur. Matanya langsung berkaca-kaca hampir nangis gitu. Harin adalah seorang novelis romantis binti mellow. Gak heran. Ia bertemu dengan TOP pertama kali di toko buku. Waktu itu TOP yang stres karena pekerjaannya malah nanya
“Jangan nangis, Harin ah~ Ayank gak bakal ninggalin kita kok. Cuma ke dapur doangan pan!” Kata Takarai Ayie yang berdarah Indonesia-Jepang, istri kedua TOP. Menenangkan Harin yang emang agak lebay kalo udah berurusan dengan TOP. Ayie dinikahi TOP saat dia berada di Jepang. TOP tertarik karena melihat Ayie sedang berjualan pecel ayam di Jepang lengkap dengan kimono. *yaoloh~nggak banget dah~~hahahaha*
Satu kursi sofa bin empuk panjang untuk empat orang milik kediaman Kang langsung diduduki oleh Choi Kajok. LOL. TOP langsung mendaratkan pantatnya yang seksi itu di tengah tengah. Sebelah kanannya Harin, dan sebelah kirinya Nanz-istri pertama TOP-, sementara Ayie duduk di ujung paling kanan.
“Eh, yang bener nih, Hyejoon ah!! JADI PENGEN KE HONGKONG!!!!!!”
TOP langsung mendengar teriakan Nanz yang tadinya hanya berbisik-bisik dengan HyeJoon. Ia langsung merangkul istri pertamanya itu dan mendekatkan kepalanya ke pipi Nanz. Tangan kanannya menjelajahi paha Nanz yang saat itu memakai celana jeans. Tapi mau gimana lagi, yang namanya model, pakai apa saja nampak seksi di mata TOP.
”Eh? Seunghyun ah~ Aku hanya penasaran dengan cowok-cowok keren Hongkong~Iya kan, Hyejoon?”
TOP langsung bergidik. Banyak yang bilang kalau istri tua tak bakal diperhatikan. Tapi yang ini kasusnya beda. Nanz, yang bernama asli Kim Nana, adalah seorang model seksi dan rawan banyak selingkuh. Lol~
Makanya dia tetap menyayangi si Nanz. Tapi tetap saja kehidupan rumah tangga nya dengan Harin dan Ayie tetap berlanjut.
”Yohai~keren-keren loh~~” HyeJoon yang sedang duduk di pangkuan Daesung, mengedip nakal pada Nanz. Ia dan Daesung duduk di sofa yang khusus untuk satu orang.
”Dan si Tujuh itu juga keren menurutmu??” tanya Daesung panik sekaligus cembokur mendengar kata-kata istrinya. *red : baca ep ep Daddy Please-nya Ran untuk mengetahui siapa si Tujuh nan ganteng itu~BUGH~ditinju Dae*
”Aihh~oppaaaaaa~~” Hyejoon menyebut oppa kalau manjanya udah keluar. Ia menarik hidung besar Dae. ”Kau cemburu ya? Hehehehe~tentu saja suamiku paling ganteng!”
”BAAHH!!!GW DOONG PALING GANTEEENGG!!!!” TOP langsung nimbrung tetap dengan menaikkan kerah bajunya yang ketat itu. Ketiga istrinya langsung manggut-manggut setuju. Dasar kontras gak sinkron muka dengan kelakuan. Dan yang paling membuat Daesung semakin mengibarkan slogan ”Ni orang nggak banget” adalah TOP melirik-lirik nakal pada HyeJoon.
”Beib, kamu lagi pake bra kan kali ini?”
CEKLEK.
”ANNYOOONG SEMUAAAAAA~~~~~”
Sontak semua yang ada di dalam langsung menengok ke arah orang yang baru dateng tersebut. Itu Jaeyun.
”Heh~kaga bisa pencet bel dulu ya?” kata HyeJoon.
”Kaga lah.” Jaeyun datang dengan membawa bayi di tangannya. ”Kau tau ni tangan cuma dua kan?” Ia melenggang masuk ke dalam.
”AAAAAAAAAAAAAAIIIIIIIIIIIHHHHHHHHH~~~Tumben-tumbenan bawa baby, Jaeyun ah!!!!!” kata Harin yang langsung lumer melihat ada bayi.
”Eh eh eh,Yie. Jagain tuh si Harin. Ntar liat bayi aja ampe terharu gitu.” Ucap HyeJoon yang langsung dipelototin Harin.
“Mana Youngbae hyung? Kaga dateng?” tanya Daesung yang heran melihat Jaeyun tidak datang bersama suaminya.
”Iya nih~padahal kita kan mau main gaple bersama!” XDDD
”Saya hadir!” kata Youngbae ngos-ngosan sambil membawa dua tas berat yang bisa dipastikan itu isinya popok dan baju-baju bayi.
”Ayo dong beibeh~ppali kesini~anak kita udah nangis minta susu botolnya~” Jaeyun langsung duduk di sofa panjang yang satunya. Sementara Youngbae dengan tergopoh-gopoh lari menenteng tas kanan kirinya.
”Sebentar sayang.”
”Wah~bisa rame nih kita arisan gini.”
“Maksudnyeeee???” Sempat-sempatnya Jaeyun melirik tajam pada Nanz di tengah rumah yang kini penuh dengan tangisan bayi.
“eh udah,udah~Jangan pada ribut gitu ah~” Tetep whenever wherever si Dong Youngbae sang penengah yang membawa angin segar. xDD “Jadi belom dikocok kan arisannya?”
“Belom. Seungri dan Jiyong oppa belom datang.” Kata HyeJoon.
“GAAAAAAHHHHHHHHH!!!!!!!!!!” teriak TOP yang membuat seluruh orang spot jantung ngusep2 dada sekaligus kuping mereka. “SI NAGA ITU BELUM DATANG????” Mata Top melihat kesana –kemari ke seluruh orang yang hanya disambut anggukan dan tampang ngeri. “PADAHAL TINGGAL NGESOT!!” Jelas, karena Jiyong tinggal di apartemen sebelah milik DaeJoon.
“Samperin aja ke sebelah.”
“YO YO YO MAMEEEEENNN!!!!!!!!” Kata Jiyong yang langsung ngebuka pintunya.
“Heishh~Jashik! Mereka-mereka ini nggak tau ada bel di depan,apa??” omel HyeJoon. Sementara Daesung malah mengagumi wajah HyeJoon yang tetap membuat hasratnya tinggi walau sedang ngedumel kayak gitu.
Semua orang mau membuka suara untuk menyapa Jiyong, tertahan begitu saja ketika mendengar ocehan berisik dari belakang badan Jiyong.
“Errr~~tu dua pasukannya dateng lagi!” oceh Nanz.
“Bisa-bisa Youngjae makin nangis nih kalo berisik gini!” tambah Jaeyun. Youngjae adalah nama bayi laki-laki Youngbae dengan Jaeyun.
“EH! DIMANA-MANA ISTRI PERTAMA YANG BERKUASA!!”
“EH! ISTRI MUDA TUH YE PALING DISAYANG!! LO MAH DIDEPAK AJE!”
“KURANG ASEM NIH BOCAH!”
“JANGAN PANGGIL GW BOCAH!”
Jiyong menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya menghadap ke dua orang istrinya. “Ran sayaaangg~~Jiya cintaaaa~~jangan berantem lagi ya!” Tentu saja sambil mengelus-elus kepala keduanya. Ya, mereka langsung terpesona lagi dengan senyuman maut seorang Kwon Jiyong.
“Hey~~kalian duduk saja. Jangan mulai bikin blue film di pintu kami!” kata Daesung yang malas-malasan. Dan lagi-lagi kediaman Daejoon semakin ramai dengan kedatangan 3 tamu lagi.
End.
Hahahaha~~
Cukup pendek dan sangat amat gak jelas,bukan?ni ep ep dibuat dah dari lama,tapi males ngepost dan manjanginnya~jyahahahahahaha~~monggo lah~XDD
just iseng.
lol
Fiction ini telah dipostkan juga di Blognya THE PERVERTS XDD dan Bigbang Indonesia oleh wenz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar