Title: Do U Love Me?
Author : JiNta iz V.I.P a.k.a wenche
cast : JiYong, HyeRin, dll~
Author : JiNta iz V.I.P a.k.a wenche
cast : JiYong, HyeRin, dll~
“HyeRin aa! Kau masak ramen lagi??? Kau kira aku ini apa!!!”
”YA! Jiyong a! Kau kira aku ibumu? Makan seadanya!”
HyeRin POV
Heizz... anak ini buatku kesal tiap hari!! Dasar manusia rakus yang tidak tau diuntung!! Sudah tau yang ada di lemari hanya ramen!! Yah~ aku, Shin HyeRin dan makhluk yang sedang makan lahap di depanku ini, Kwon JiYong. Dia adalah tetanggaku. Kami hidup bersebelahan di apartemen sederhana.
Ku deskripsikan orang ini. Dia tidak terlalu tinggi dan tidak bisa dikategorikan pendek juga. Yah, walau dia lebih tinggi dariku sih ^^. Dia bermata agak sayu, dan wajahnya sangat imut. Tapi dibalik semua itu, JiYong adalah manusia yang super aktif. Lincah dan bisa menaikkan suasana. Selain itu gayanya kasual dan trendy. Dia sangat menyukai olahraga dan dance. Dan sama sepertiku, bodoh dalam pelajaran!Hahahaha~~ Aigoo, kenapa malah jadi tertawa sih?? Pokoknya sangat menyusahkanku!! Setiap hari harus memasak untuknya! Karena kami tinggal bersebelahan persis tanpa orang tua. Kami tinggal sendiri.
”Ya!! Kenapa kau diam saja? Kau tak mau ramenmu? Kalau tak mau biar kumakan saja!” kata JiYong melirik semangkuk ramenku dengan penuh nafsu.
Kutancapkan mataku yang tajam padanya *weh?kae apa tuh??*. ”Heizz, dasar perut raksasa!”
”Aigoo, kau mengataiku terus~~ aku kan Cuma bercanda~~ pizzzzzz~~hehehe” ia membentuk V pada jarinya.
Aku menggeleng. Lalu mulai melahap ramen yang ada. Lalu kami selesai makan.
”Ya! Ini kamarmu! Kenapa aku yang harus mencuci piringnya terus sih??”
”Hya~~ HyeRinnie~~ jangan marah – marah gitu ah~~nanti cepet tua loh!” katanya dengan tampang jahil.
”Biarin! Biar kau malu punya teman yang berwajah tua!”
”OMO!! HyeRinnie~~ andweyo~~ seram sekali kalau kau berwajah tua~~”
”Sinting!!”
JiYong nyengir kuda. Dia melanjutkan main games di handphone nya.
”Kau mau ikutan main ini atau pulang?” tawar JiYong tanpa menoleh dari layar hpnya.
”Heizz... aku pulang saja lah. Kita kan ada PR dan kau jangan lupakan itu.”
”ne~ne~~ arasseo~~ tenang saja~” katanya yang tetap serius pada hpnya.
”Yah~ kau pasti akan lupa. Ya sudah, aku pulang.”
Walau aku pulang pun, Cuma beberapa langkah. Ya memang kamarku disebelahnya!
Kuhempaskan badanku ke kasur lipat yang ada di kamarku. Sayup – sayup terdengar teriakan JiYong di kamar sebelah pertanda dia menang gamenya. Heizz,,, anak itu!
Kupejamkan mata perlahan, dan teriakan itu menjadi akibat dari sunggingan senyumku yang tiba – tiba muncul. Ya, dialah Kwon JiYong, sahabatku sekaligus cinta pertamaku...
-HyeRin POV end-
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
D O Y O U L O V E M E ? ?♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
D O Y O U L O V E M E ? ?♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
-Flashback-
”Kenalkan, ini Keluarga Kwon yang datang dari Seoul.”
HyeRin yang belum kenal dengan keempat orang itu melirik acuh tak acuh. Ia terbiasa cuek dengan orang yang belum dikenalnya.
”Annyong.” jawab HyeRin singkat.
”HyeRin a~ jangan tidak sopan begitu pada tamu~” Ammanya menegur.
Tapi HyeRin tidak juga menyapa.
”Ah, maafkan anak saya ini. Dia anak kami satu – satunya. Mungkin bisa menjadi teman baik Nak JiSang dan JiYong~”
”Ya!! Mengapa kalian mengikutiku??” tanya HyeRin kesal pada kedua kakak beradik itu yang berjalan mengikuti dari tadi di belakangnya.
”Kami tidak tau harus kemana. Kau kan yang tau, setidaknya kau temani kami.” kata seorang yang tampangnya lebih muda.
HyeRin menghela nafas panjang.
”Hya~~ jangan menghela nafas seperti itu~~ kau seperti nenek – nenek saja!!” ucap anak itu lagi.
”YA!! Heiizzz~~ ya sudah, kalian mau kemana?”
”Kemana saja deh. Kau kan yang tau.”
”Ya tapi aku bingung mau ajak kemana!!”
Anak itu menatap seseorang di sebelahnya. ”Hyung mau kemana?”
”Ke pantai saja.”
”Ya sudah, ajak kami ke pantai!! Ppali!”
”Heizz~~”
Mereka berjalan ke arah pantai. Keluarga Shin yang sangat sederhana memang tinggal di daerah dekat pantai. Mereka bertiga duduk di hamparan pasir putih.
”Hyung~ gimana udaranya? Sejuk, kan?” kata anak yang dari tadi banyak ngomong itu.
”Sejuk~ Ah ya, kamsahamnida. Boleh aku tanya namamu siapa?” tanya anak yang kalau ditebak HyeRi lebih tua 3 tahun dari umurnya.
”Eyh? Kau bicara padaku?” tanya HyeRin bingung.
”Nde.”
”Aku Shin HyeRin. Tapi... aku kan disini, kenapa kau bertanya padaku tapi melihatnya ke depan? Itu kan tidak sopan...”
”YA! Bicara yang sopan!!!” tegas anak yang banyak bicara itu.
”JiYong a~ jangan keras begitu...” ucap anak yang lebih tua dengan lembut.
”Aku kan gak salah~~” HyeRin cemberut.
”Nggak apa – apa. Aku ini tidak bisa melihat. Aku buta.” jawab anak yang lebih tua itu penuh senyum.
”Ah!! Cungsonghamnida~~ Aku benar – benar gak tau~~” HyeRin terlihat kikuk dan membungkuk.
”Makanya, yang sopan.” kata anak yang bernama JiYong.
”mianhe~~ Tapi kau juga tidak sopan padaku!! Huh!!”
”Aku?? Tidak sopan?? Heiizz~ kau ini anak perempuan atau bukan sih? Kasar”
”YA!! Kupukul kau!!” HyeRin menjitak JiYong.
”Aww!!! Appeuda!! Kubalas kau!”
”JiYong aa~ jangan begitu~” lerai hyungnya JiYong yang bernama JiSang. Sekali perkataan hyungnya, JiYong langsung menurut.
JiYong manyun melihat HyeRin tersenyum penuh kemenangan.
”Oh ya, oppa. Kita beda berapa tahun? Aku juga belum tanya nama oppa!”
”Aku JiSang. Aku 15 tahun. Kita sepertinya beda 4 tahun. Kau bukannya seumuran dengan JiYong kan?”
”Dia yang bernama JiYong, oppa?” HyeRin kembali menyipitkan matanya pada JiYong.
”Ya, aku JiYong! Memangnya kenapa, huh??”
”Hey, sudah JiYong aa~ oh ya, sekali lagi terima kasih ya sudah mengajak kami kesini.”
”Gwenchana~ ini tempatku yang paling indah soalnya. Kalian jaga rahasia ya. Termasuk kau!!” HyeRin menunjuk JiYong.
”Wae?? Aku bisa jaga rahasia kok!”
HyeRin mencibir. ”Oh ya, disini walau oppa gak bisa melihat, tapi oppa akan merasakan setiap deburan ombak dan angin yang mengelilingi kita. Setiap aku kesini, aku akan selalu memejamkan mata. Menyenangkan kok!!”
Dalam liburan itu, mereka bertiga menjadi sangat dekat. HyeRin yang selalu bertengkar khas anak kecil dengan JiYong pun juga makin akrab. Diam – diam JiSang menyimpan perasaan khusus pada HyeRin.
JiYong yang suatu malam tidak bisa tidur, uring – uringan di tempat tidurnya. Membolak – balikkan badannya.
”Heizz~~ aku tak bisa tiduurrr~~~” umpat JiYong dalam hati. Ia melirik hyungnya yang tertidur di tempat tidur sebelah.
Lalu ia mengambil game boy nya dan bermain game. Setelah beberapa menit kemudian ia membanting game boy itu ke sebelahnya.
”Bosaaaaaaaann~~~” lagi – lagi ia mengumpat dalam hati. Kemudian ia memutuskan untuk pergi keluar penginapan. Dasar JiYong anak yang bandel, walau malam pun ia tak takut jalan sendiri keluar. Penginapan Keluarga Shin *lupa bilang nih, keluarga Kwon nginep di penginapan kecil punya ammanya HyeRin*. Tapi ia tak tau harus pergi kemana. Yang ia tau hanya pantai tempat ia, hyungnya dan HyeRin biasa bermain. ”Yah~ke pantai itu saja deh~”. Setelah berjalan tidak jauh, ia sampai di tempat itu.
”Huaaah~~~ angin malam dingiiiiiii-O???” JiYong ternyata melihat HyeRin yang sedang duduk agak jauh darinya berdiri. Nampak HyeRin sedang duduk memeluk kedua lututnya dan memejamkan mata. Seperti yang diajarkan kepada JiSang dan JiYong.
-JiYong POV-
”Apa aku dekati dia yah?? Anak itu gak sedang ngelindur kan kesini?? Lah aku dekati saja lah!! Kalau dia sedang mengigau kan aku bisa menyadarkannya.” Aku melangkah mendekati HyeRin.
”HyeRin ah~” panggil JiYong.
HyeRin membuka matanya. Ia sedikit terkejut melihatku berdiri di sampingnya.
”JiYong ah~~ kok ada disini??”
Aku kemudian duduk menyelonjor di sampingnya. ”Aku gak bisa tidur. Dan kau sedang apa disini? Kukira sedang mengigau!”
”Kalau aku mengigau lalu kau mau apa, huh?!!” HyeRin mulai marah – marah lagi.
”Heiz~~ aku bercanda~~kau tetap saja galak!”
”Ya! Aku sedang tak ingin bertengkar!!”
”Arasseo~~ jadi sedang apa kau disini?”
HyeRin terdiam sejenak. ”Aku memang sering kesini.”
”Ya aku tau~ tapi ini kan malam – malam, kau bisa masuk angin~”
”Gwenchana~ aku tenang bisa melihat appaku~”
”M-melihat ap-appamu???” aku agak ngeri mendengar kalimat itu. Bukannya appanya...
”Ya kau sudah tau kan, appa ku udah tidak ada.Aku bisa tenang kalau melihatnya di langit sana.” HyeRin memandang ke hempasan langit yang membentang penuh bintang.
”Mian.” Aku meminta maaf yang sungguh – sungguh padanya.
”Gwenchana~”
Aku bingung menjelaskannya. Sebenarnya aku meminta maaf untuk hal yang lain.
”Aku... mianata... untuk... emm... appamu... hyungku yang...”
”Aku kan sudah bilang, gwenchanayo...”
”Eyh? Kau sudah tau?”
HyeRin mengangguk. ”Appaku meninggal karena menolong JiSang oppa dalam kebakaran.”
”Sekali lagi, mianata~ Aku sedari awal mengira, kau tidak tau. Kalau aku jadi kau yang tau hal ini dari awal, pasti akan membenci anak yang ditolongnya dan keluarga anak yang ditolongnya.”
”Aku juga anak biasa kok. Aku marah pada kalian sedari awal kalian datang. Tapi begitu aku melihat JiSang oppa, mungkin aku bisa merasakan perasaan appaku begitu melihat oppa di tengah kobaran api dengan kondisi seperti itu. Aku malah jadi bangga pada appa. Seorang petugas pemadam kebakaran yang baik, juga seorang appa yang baik.”
”Ya, aku salut pada appa mu... Mmm jadi kau sering ke tempat ini karena kangen pada appamu?”
”Ini tempat aku dan appa bermain saat appa pulang bertugas.”
-Flashback end-
--tbc--


Tidak ada komentar:
Posting Komentar